Skip to main content

Banyak Jalan Menuju Perdamaian Dunia

© Jonathan via Pexels
Dalam dekade terakhir, perdamaian dunia telah mengalami penurunan akibat perang saudara, terorisme, dan kekerasan akibat tingkat kemiskinan yang juga tinggi. Dampak kekerasan terhadap ekonomi global ini berkisar antara 1,988 USD per orang atau setara dengan 12,4% dari PDB global.
Tapi, orang miskin lebih mudah terkena dampak dari konflik-konflik tersebut sehingga pada 2030, hampir setengah dari penduduk miskin di dunia diperkirakan akan hidup dalam situasi yang terpengaruh oleh konflik. 
Penelitian terbaru PBB dan Bank Dunia membuktikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan mendesak bagi masyarakat internasional, diperlukan upaya pembangunan masyarakat yang damai dan mencegah konflik kekerasan. Hal ini diperhitungkan mampu menghemat antara 5-70 miliar USD per tahun.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung perdamaian dunia? Mengutip World Economic Forum, berikut ulasannya.
1. Jelajahi tempat-tempat baru untuk berbisnis
Risiko keamanan, besarnya biaya, dan reputasi yang buruk menyebabkan sebagian orang enggan untuk membuka bisnis di wilayah konflik. Kehadiran bisnis itu sendiri bukanlah jaminan kontribusi positif bagi pembangunan perdamaian. Tapi, kita bisa melakukannya dengan melakukan praktik bisnis yang sensitif terhadap konflik.
Salah satu bisnis yang menyasar wilayah konflik adalah Nespresso. Upaya Nespresso untuk membawa kopi Kolombia ke pasar internasional, setelah konflik selama lima dekade, menyoroti beberapa manfaatnya. Setelah kesepakatan damai ditandatangani pada 2016, mereka mulai mencari kopi dari Departemen Caqueta, salah satu daerah yang paling terkena dampak konflik. Dengan bekerja sama dengan para petani, mereka memperkuat rantai pasokan kopi, menyediakan niche untuk bisnis mereka, kopi berkualitas tinggi, dan ketahanan masyarakat setempat.
2. Ukur dampaknya terhadap pembangunan perdamaian
PeaceNexus Foundation, dengan dukungan dari Covalence, baru-baru ini meluncurkan Peacebuilding Business Index, yang menggabungkan antara indikator Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) yang lebih luas dengan penekanan tambahan tentang bagaimana perusahaan mengatasi tantangan spesifik dalam konteks yang rapuh, seperti rasa tidak hormat terhadap hak asasi manusia, tingkat korupsi yang tinggi, atau kurangnya layanan publik. Jadi, pastikan kalau bisnis yang kamu bangun bisa berpegang teguh pada tolok ukut tersebut.
3. Ambil tenaga kerja lintas masyarakat
Dengan mempekerjakan berbagai kalangan masyarakat, kamu nggak cuma memberikan dampak terhadap ekonomi pembangunan secara materi, tapi juga terhadap sistem ketenagakerjaan. Kamu bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengatasi pengangguran dan mengurangi potensi konflik akibat ketimpangan sosial.
Misalnya, kamu mempekerjakan beberapa pegawai dengan latar belakang yang berbeda-beda, baik secara suku, ras, agama, maupun pendidikan. Hal ini bisa membuat mereka semakin merasa terapresiasi dan terlindungi.
4. Investasi bukan cuma soal modal
Ngomong-ngomong soal investasi, saat ini sudah banyak investasi yang dibangun dengan landasan moral yang baik. Misalnya, investasi dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun kegiatan positif lainnya. Termasuk berinvestasi untuk perdamaian.
Cadmos Peace Investment Fund adalah dana keterlibatan ekuitas global dengan portofolio 30-50 perusahaan multinasional yang aktif di negara-negara yang konflik, dipilih dengan menggunakan kriteria ekonomi dan pembangunan perdamaian. International Finance Corporation, sektor swasta dari Kelompok Bank Dunia, telah mengidentifikasi tujuh prinsip utama untuk melibatkan sektor swasta di negara-negara konflik. 
Baru-baru ini, Forum Ekonomi Dunia, Bank Dunia, dan Komite Palang Merah Internasional berkolaborasi untuk mewujudkan investasi kemanusiaan dengan menyatukan perwakilan dari komunitas investor, perusahaan, kemanusiaan, dan pembangunan untuk mengeksplorasi sistem perdamaian.
5. Bayar pajak
Secara historis, Inggris dan negara-negara Barat lainnya menunjukkan bahwa sistem pajak yang efektif dapat berkontribusi pada pembangunan perdamaian, peningkatan tata kelola, dan stabilitas ekonomi politik.
Sistem perpajakan yang dirancang dengan baik nggak hanya menghasilkan pendapatan yang cukup bagi negara, tapi juga mampu membangun akuntabilitas politik, meningkatkan legitimasi negara, dan meningkatkan hubungan antara negara dengan masyarakat.
6. Bagikan informasi
Di era digital ini, kita semakin dimudahkan untuk berbagi informasi. Oleh karena itu, kita bisa mempergunakan media digital untuk berbagi informasi penting terkait perdamaian dunia. Nah, salah satu informasi penting yang sering kali disembunyikan karena dianggap sensitif secara politik inilah yang mestinya dibagikan.
Dalam dunia bisnis, informasi juga nggak kalah penting. Kurangnya informasi tentang aspek-aspek kunci industri dapat memperburuk konflik sehingga perlu diatasi dengan mendorong inisiatif transparansi. Misalnya, Inisiatif Transparansi Industri Ekstraktif (EITI) dalam menetapkan standar untuk berbagi informasi mengenai kontrak, produksi, pengumpulan dan alokasi pendapatan, dan pengeluaran sosial dan ekonomi di industri ekstraktif, yang diawasi oleh para pemangku kepentingan di setiap negara.
7. Speak up
Sektor swasta punya kekuatan luar biasa untuk memengaruhi pemikiran pemerintah dan masyarakat luas, serta dapat menggunakan pengaruhnya untuk mengadvokasi perdamaian dan mendukung upaya mediasi.
Nah, tahun ini, PBB mengajak kita untuk mendukung gerakan perdamaian dunia dengan menggunakan tagar #PeaceDay dan #ClimateAction.
Jadi, bisnis nggak cuma cari keuntungan, tapi juga mendukung isu-isu kemanusiaan. Selamat berbisnis dan selamat hari perdamaian dunia! 

Comments

Bacaan Populer

Spiritual Awakening, Apakah Kamu Sedang Mengalaminya?

Bagi sebagian orang, istilah spiritual awakening mungkin terdengar asing. Tapi, bisa jadi mereka semua pernah atau bahkan sedang mengalaminya. Beberapa orang menyebutnya dengan istilah “pencerahan” atau “kebangkitan spiritual”, sebagian lagi menyebutnya “kesadaran spiritual”. Dalam tulisan ini, saya akan menyebutnya sebagai kesadaran spiritual karena bagi saya, setiap orang sudah mengalami perjalanan spiritual sejak lahir. Namun, tidak semua orang menyadarinya.  Sebagian orang mungkin akan merasakan kedamaian tersendiri saat mengalaminya, tapi ada juga sebagian orang yang justru merasakan hal-hal lain di luar kendali, seperti merasa ada yang berbeda dengan dirinya sendiri, kemelut pikiran dan hati, sampai merasakan adanya gangguan mental yang sering kali dianggap sebagai penyakit. Untuk lebih memahaminya, mari kita perjelas dulu batasan kesadaran spiritual ini! Spiritual Awakening © Retha Ferguson via Pexels Apa itu kesadaran spiritual? Ketika seseorang melalui kesadar...

Apakah Kamu Seorang Empath?

Pernah merasa cemas, sedih, atau marah tanpa sebab yang pasti? Atau bahkan merasakan gejala fisik yang kuat tanpa alasan logis? Mungkin, kamu adalah seorang empath. Sebelum mengenal diri saya sebagai empath, saya selalu merasa ada yang salah dengan diri saya. Terlebih, saya juga pernah disinyalir menderita kepribadian ganda di usia muda. Namun, pada saat itu, saya berpikir bahwa itu hanya sebagian kisah dari pencarian jati diri. Setelah berkelana sampai ke palung diri yang paling dalam dan bertemu sesama empath, saya pun sadar bahwa kami punya gift yang cukup unik dan mungkin tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Sebelum mengenal diksi empath, saya lebih sering menyebut diri saya sebagai “energian”, yaitu orang yang punya sensitivitas tinggi terhadap energi. © Pixabay via Pexels Empath dan HSP Empath adalah orang yang sangat peka terhadap emosi orang-orang di sekitarnya sehingga merasakan emosi tersebut di dalam dirinya. Seorang empath cenderung melihat dunia secara berb...

Bukan Cuma Indigo yang Punya Sixth Sense

Beberapa kali saya tidak sengaja meramal kedatangan bencana atau kematian dan sering kali pula saya mengajukan pernyataan yang tepat saat pertama kali bertemu dengan orang-orang baru. Respon mereka rata-rata sama. Sama-sama bertanya, “Kamu indigo?” Padahal, tidak semua orang yang memiliki sixth sense atau indera keenam termasuk ke dalam kategori indigo. Ada juga beberapa jenis karakteristik jiwa yang dianugerahi kelebihan serupa. Nah, kalau kamu juga merasa atau sering disebut indigo, coba kenali karakteristikmu yang sesungguhnya. Apakah memang benar-benar indigo atau bukan.  © Pexels #1: Indigo Istilah anak indigo muncul pada era 1960-an dan 1970-an, periode revolusioner ketika terjadi perubahan dalam kesadaran dunia. Orang-orang indigo adalah orang yang tenang dan cinta damai. Mereka tidak menggunakan kekerasan untuk menaklukkan energi negatif, melainkan cahaya yang kemudian kita sebut aura. Mereka sangat sensitif baik secara emosional maupun lingkungan, serta dila...

Past Life Bukan Omong Kosong, Ini 11 Tanda Kamu Pernah Mengalaminya

Ketika kita memahami reinkarnasi sebagai pendewasaan atau evolusi energi jiwa, sebagian dari kita secara intuitif mengalami hal-hal yang berbeda dalam hidup yang mencerminkan usia energi yang dikenal sebagai jiwa.  Semakin kita dewasa, semakin kita berbakat dalam bidang kehidupan tertentu, maka semakin sering pula kita mengalami pengalaman kebangkitan spiritual. Berikut ini adalah beberapa tanda kalau kamu pernah bereinkarnasi. Past Life © Mike via Pexels #1: Mimpi berulang Mimpi adalah cerminan dari pikiran alam bawah sadar, sedangkan mimpi berulang-ulang kadang-kadang menandakan trauma, ketakutan, atau masalah yang sedang diproses oleh otak sebagai “urusan yang belum selesai”.  Mimpi berulang berpotensi menjadi refleksi dari pengalaman kehidupan masa lalu. Banyak orang mengklaim telah mengalami peristiwa tertentu, melihat orang tertentu, atau sering pergi ke tempat-tempat tertentu dalam mimpi mereka yang terasa sangat familiar.  Misalnya, saya sering kali...

Dalam Penciptaan Hawa, Tuhan Tak Patriarkis

Baru-baru ini, teman baik saya mengirimkan thread Twitter soal Hawa yang mendorong saya untuk kemudian mengenal perempuan pertama di muka bumi ini secara lebih dekat.  Sebagian dari kita mungkin sudah mendengar kisah bagaimana Adam diciptakan dan diperkenalkan kepada makhluk Tuhan lainnya semasa di surga. Bahkan, beberapa literatur menyebutkan bahwa Adam hidup sampai 930 tahun. Lalu, bagaimana dengan Hawa? Bagaimana ia diciptakan, diturunkan ke bumi, sampai akhirnya melahirkan manusia-manusia lainnya di muka bumi ini? © Luis Quintero from Pexels Benarkah Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam? Menurut tradisi Yahudi , Adam dikecam sebelum dia dipertemukan dengan Hawa. Dalam buku abad pertengahan yang berjudul The Alphabet of Ben-Sira, disebutkan bahwa istri pertama Adam adalah Lilith yang marah dan kemudian bersekutu dengan setan sehingga Tuhan mengecamnya dan menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam. Konsep inilah yang kemudian mengonstruksi anggapan bahwa Hawa (perempu...