Akhir-akhir ini, saya merasakan kekacauan energi di sekitar saya akibat wabah virus corona atau Covid-19. Bukan sekadar panik akan kondisi kesehatan, banyak orang justru tidak mampu mengarahkan kesadaran fisik dan psikologis mereka karena tergiring oleh opini dan kecemasan publik terkait virus tersebut.
Bagi seorang empath, menghadapi situasi seperti ini tentu akan melelahkan karena bisa jadi, kita merasakan hal yang menakutkan di satu waktu, tapi akan tenang kembali di waktu lainnya. Jadi, mana energi yang benar? Kesadaran empati seperti ini tentu jadi persoalan tersendiri untuk para empath dan HSP. Tapi, bukan berarti kamu nggak bisa mengatasinya.
Baca juga: Apakah Kamu Seorang Empath?
Hal pertama yang harus dipahami adalah bagaimana kita bisa percaya bahwa tubuh kita juga hidup. Memercayai tubuh sama saja dengan memercayai energi di sekitar kita; percaya bahwa tubuh kita juga punya “kuasa” untuk menerima dan menghalau energi di sekitarnya.
© Anna Shvets from Pexels |
Jadi, jangan remehkan kekuatan tubuh kita sendiri. Tubuh bisa lebih kuat atau lebih lemah daripada yang kita bayangkan. Saat kita memercayai tubuh kita sendiri, secara otomatis sel-sel tubuh dan hormon-hormon yang ada di dalamnya akan bergerak merespon sistem kepercayaan tersebut dengan menjaga sistem kekebalannya.
Lalu, bagaimana cara memercayai tubuh kita sendiri?
#1: Dengarkan “suaranya”
Tubuh akan mengirimkan sinyal kepada kita tentang kondisi internalnya. Semua gejala fisik maupun psikologis yang muncul adalah sinyal yang dikirimkan agar kita mengetahui apa yang tubuh kita rasakan.
Ibarat mobil yang mogok ketika kehabisan bensin, maka tubuh juga akan terasa lelah saat kehabisan energi. Saat tanda-tanda kelelahan itu muncul, jangan mengabaikannya. Tapi, jangan juga terlalu mencemaskannya. Dengarkan bagaimana tubuh “berbicara” kepada kita; apa tubuh hanya butuh terhidrasi dengan baik atau butuh istirahat total?
Saat kita mengenal tubuh dengan baik, maka kita akan lebih mudah memperlakukannya dengan baik. Misalnya, saat tubuh terasa panas, banyak kemungkinan yang bisa menjadi penyebabnya. Bisa karena dehidrasi, lapar, lelah, atau bahkan hanya terpapar energi negatif di sekitarnya. Jika kita sudah mendengarkan tubuh dengan saksama, maka kita akan dengan mudah mendapatkan solusinya.
Untuk mendengarkan tubuh “berbicara”, sebaiknya luangkan waktu selama 5 -10 menit dan perhatikan bagaimana kondisi tubuh kita. Apakah kamu sudah cukup minum? Apakah kamu melewatkan sarapan? Apakah kamu terlalu lama bekerja dan tidak menggerakkan tubuh selama bekerja? Ajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan jawablah dengan memberikan kompensasi atas apa yang dibutuhkan tubuh.
#2: Rasakan sensasinya
Kenangan, emosi, dan pengalaman hidup tidak hanya tersimpan dalam pikiran, tapi juga di dalam tubuh kita. Pengalaman-pengalaman emosional ini akan ditahan di jaringan lunak dan seluruh sistem saraf tubuh, bahkan pada DNA.
Setelah melewati berbagai macam pengalaman tersebut, tubuh akan memiliki persepsi tersendiri tentang apa yang dirasakannya. Termasuk saat panik mendengar isu Covid-19, tubuh akan secara spontan menentukan persepsinya sendiri. Jadi, sangat penting untuk berdialog dengan tubuh kita sendiri tentang bagaimana sebaiknya kita bersikap sehingga tubuh dapat meresponnya secara positif.
Sebagai "orang tua" dari tubuh kita sendiri, kita seyogianya mampu merasakan sensasi apa saja yang diperoleh tubuh saat sedang panik atau tenang. Dengan begitu, kita bisa secara sadar menggiring tubuh untuk bersikap tenang dan tidak terjebak pada kecemasan-kecemasan massal.
#3: Percaya kemampuannya
Tubuh punya kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Meski kompleks dan terkadang di luar nalar, para ilmuwan dan tenaga medis profesional meyakini bahwa tubuh menyimpan misteri yang belum terpecahkan.
Bagaimana hubungan antara rasa senang dan proses healing bisa terjadi atau sebaliknya, bagaimana pengalaman buruk membuat tubuh menjadi rentan terhadap penyakit adalah hal-hal yang sampai saat ini belum bisa dijelaskan secara ilmiah karena pada dasarnya, tubuh mampu menyembuhkan dirinya sendiri. Asal kita percaya pada kemampuan tersebut!
Jadi, mari kita tunjukkan rasa percaya tersebut dengan menyayangi tubuh kita, menyadari bahwa tubuh juga punya kemampuan untuk menghalau energi negatif dan berbagai macam faktor penyebab penyakit, serta bagaimana kita meyakini bahwa energi di sekitar kita bergerak untuk menyeimbangkan alam semesta ini.
Jadilah teman terbaik untuk tubuh kita sendiri dan selamat berdialog dengan tubuh!
Comments
Post a Comment