Beberapa perempuan rutin dan rajin mengumpulkan tanaman liar yang bisa dijadikan pewarna untuk tenun, seperti beting, rengat, jangau, engkudu, engkerabai, kemunting, rengat padi ( indigofera ), rengat pepat, dan mengkudu kayu . Kegiatan menenun sudah menjadi salah satu kekayaan budaya masyarakat Iban, tidak terkecuali di Ngaung Keruh. Mereka bahkan memiliki kelompok penenun yang bernama “Serakop Indo Ngaung Keruh”. Mereka juga yang menjadi pihak penting dalam pemanfaatan dan pelestarian hasil hutan bukan kayu. Mereka telaten mencari rotan atau resam untuk dijadikan perkakas rumah tangga atau kerajinan tangan. Dalam sosial-budaya perladangan, peran perempuan juga lebih menonjol karena pengetahuan penting mengenai perladangan ada di kaum perempuan. Dalam ritual panen, tata cara kepemimpinan dan literatur sesajian (tanaman yang harus ada di setiap prosesi gawai, dll) sumbernya ada di perempuan. Sementara itu, peran kaum lelaki dalam keberhasilan pencapaian program restorasi lebih kepada...
Teman berbagi untuk kamu yang ingin, sedang, dan telah berbahagia.